Mengidentifikasi Trust Relationship

by Nov 3, 2022Security0 comments

Radnet Digital Indonesia

Radnet Digital Indonesia adalah perusahaan yang bergerak pada bidang layanan solusi digital untuk pengembangan bisnis atau kebutuhan pribadi Anda.

03/11/2022

Trust Relationship: Pengertian, Risiko, dan Cara Menjaganya

Trust Relationship adalah tingkat kepercayaan antara pengguna dengan sistem, seperti dua domain yang saling terhubung untuk bertukar informasi data. Dalam skenario ini, pengguna dapat melakukan login untuk mengakses sistem dan kontrolnya. Agar hubungan kepercayaan (trust) ini dapat terjalin dengan baik, domain yang saling terhubung harus melakukan verifikasi akses yang sah pada saat pertama kali login. Setelah proses verifikasi berhasil, komunikasi antara kedua domain tersebut akan dilanjutkan secara aman.

Namun, jika trust relationship tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menjadi celah bagi ancaman keamanan, seperti peretasan atau penyalahgunaan data.

Contoh Risiko dalam Trust Relationship

Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi dalam trust relationship adalah penyimpanan kata sandi di cache pada sisi klien yang dianggap terpercaya. Jika kata sandi tersebut diretas, maka bencana dapat terjadi, seperti akses tidak sah ke sistem atau domain lain.

Contoh lainnya adalah jika salah satu domain dalam hubungan kepercayaan tersebut diretas, maka penyerang dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan akses ke domain lain tanpa izin.

Cara Menjaga Keamanan Trust Relationship

Untuk mencegah risiko dan melindungi trust relationship, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  1. Kelola Kata Sandi dan Hak Akses dengan Bijak
    Pastikan kata sandi dikelola dengan aman. Gunakan metode enkripsi untuk menyimpan kata sandi dan jangan pernah menyimpan kata sandi dalam format teks biasa. Selain itu, gunakan autentikasi multifaktor (MFA) untuk meningkatkan keamanan akses.
  2. Batasi Akses Pengguna
    Jangan memberikan akses berlebihan kepada pengguna. Hanya pengguna yang membutuhkan akses ke informasi sensitif yang boleh mendapatkannya. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip least privilege.
  3. Terapkan Zero-Trust Security
    Zero-trust adalah pendekatan keamanan yang mengasumsikan bahwa tidak ada pengguna atau sistem yang otomatis dapat dipercaya, bahkan jika mereka berada dalam jaringan yang sama. Salah satu contoh penerapan zero-trust adalah Google’s BeyondCorp, di mana setiap akses ke sistem harus melalui verifikasi yang ketat.
  4. Pantau Aktivitas Domain
    Lakukan monitoring secara berkala terhadap aktivitas domain yang terhubung. Hal ini membantu Anda mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih cepat dan mengambil langkah mitigasi sebelum terjadi insiden keamanan.
  5. Perbarui Sistem Secara Berkala
    Pastikan sistem dan perangkat lunak yang digunakan dalam trust relationship selalu diperbarui ke versi terbaru untuk mengurangi risiko kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang.

Kesimpulan

Trust relationship adalah elemen penting dalam sistem keamanan, terutama ketika dua domain saling terhubung untuk bertukar data. Meskipun hubungan kepercayaan ini memberikan kemudahan bagi pengguna, risiko keamanan juga dapat meningkat jika tidak dikelola dengan baik.

Dengan langkah-langkah seperti pengelolaan kata sandi yang aman, pembatasan akses pengguna, penerapan zero-trust security, dan monitoring aktivitas domain, Anda dapat menjaga kepercayaan dan keamanan dalam sistem Anda. Jangan lupa untuk selalu memperbarui sistem guna menghindari potensi serangan siber yang dapat merugikan organisasi Anda.

Mungkin anda juga suka . . .

0 Comments

Submit a Comment