Memelihara ekosistem pengembangan ilmu pengetahuan, penting dilakukan dalam bisnis Information and Communication Technology (ICT). Karena teknologi yang digunakan dalam bisnis ini, selalu berawal dari penelitian yang dilakukan oleh akademisi. Hingga kemudian hasil penelitian tersebut kemudian diaplikasikan di masyarakat menjadi sebuah bisnis dalam dunia industri ICT.

Oleh karena itu, bukanlah sebuah hal yang berlebihan jika RDI membentuk divisi berbasis komunitas yang menangani hal ini. Divisi ini kemudian diberi nama Akademi Digital Indonesia (ADI). Tugas utama divisi ini adalah untuk memelihara ekosistem pengembangan ilmu pengetahuan, dengan jalan menjembatani berbagai kegiatan produktif yang mendukung perkembangan literasi masyarakat melalui teknologi digital.

Dari awal berhubungan dengan masyarakat dan dunia pendidikan pada khususnya, RDI sadar bahwa ada hal penting yang dibutuhkan yaitu workshop, pelatihan dan internship (pemagangan). Terutama pada teknologi-teknologi yang berhubungan dengan digital pada umumnya dan teknologi berbasis internet pada khususnya.

Oleh karena itulah, semenjak awal RDI menyiapkan ADI menjadi divisi yang mengkoordinasi kegiatan-kegiatan ini.

Perkembangan bisnis Internet di Indonesia diawali pada tahun 1995 dengan berdirinya PT Rahajasa Media Internet sebagai Internet Service Provicer (ISP) pertama di Indonesia. Langkah ini kemudian dilanjutkan oleh PT Radnet Digital Indonesia (RDI), dengan memperluas layanan tidak saja dalam bidang koneksi Internet atau sebagai ISP, namun juga menyediakan layanan digital yang mencakup banyak bidang selain koneksi Internet itu sendiri.

Dari pengalaman lebih dari 25 tahun ini, membuat RDI sadar bahwa salah satu kewajiban sebagai institusi bisnis adalah terus menjaga upstream bisnis ini. Yaitu ekosistem pengembangan ilmu pengetahuan, utamanya ilmu pengetahuan dalam bidang ICT.