Beragam istilah yang mungkin terdengar asing diluaran sana, namun siapa sangka dan tanpa kita sadari bahwa sebenarnya kita pernah bersinggungan dengan hal itu. Misal, kerabat kita, teman kita atau bahkan kita sendiri pernah mengalaminya dan mungkin telah menjadi korban dari social engineering tersebut.
Yup !!! Social Engineering yang secara singkat kita sebut istilahnya sebagai soceng pada pembahasan kali ini. Pada dasarnya manusia merupakan potensi yang paling rentan terkena metode soceng ini. Dimana manusia pada hakikatnya diciptakan sebagai makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan hidup bermasyarakat. Social engineering atau rekayasa sosial merupakan salah satu seni yang diterapkan untuk memanipulasi pikiran orang dengan tujuan tertentu.
Soceng adalah salah satu taktik dan strategi yang biasanya digunakan hacker untuk mencuri informasi kepada calon korbannya. Hal inilah yang membedakan dengan metode hacking pada umumnya, soceng merupakan metode hacking offline yang mayoritas dilakukan secara langsung dengan korbannya.
Teknik soceng pada dunia hacking seringkali dipakai untuk menggali informasi kepada calon korban untuk mendapatkan rahasia atau yang paling krusial adalah akses login.
Hal yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko menjadi korban penipuan soceng
- Selalu melakukan penggantian password secara berkala.
- Tidak lagi menggunakan layanan wifi public di ruang umum (prepare paket data di seluler untuk digunakan sebagai media koneksi atau tethering)
- Mengurangi aktifitas berbagi hal pribadi di dunia maya utamanya yang berkaitan dengan identitas.
- Tidak memberikan informasi pribadi kepada siapa pun utamanya yang tidak kita kenal baik melalui email, telepon, atau pesan teks.
- Meningkatkan kewaspadaan itu sangat penting. Mengingat berbagai aktivitas saat ini mayoritas sudah mengarah ke digitalisasi, memperbanyak literasi, menggali informasi lebih dalam lagi dan tidak mudah percaya akan berita atau informasi yang belum tentu fakta. karena teknik dari soceng ini targetnya adalah mempengaruhi pikiran dan kelengahan manusia sebagai korbannya.
0 Comments